Fotografi
kini milik siapa saja, jadi bukan jamannya menawarkan jasa yang sama
pada tahun sebelumnya. Rubah cara pandang tradisional; yang menganggap
jasa fotografi adalah harus menjadi fotografer.
tokotukangfoto adalah toko yang menyediakan segala kebutuhan para pelaku dan perkerja foto di tanah air kita
mulai dari service kamera dan lensa yang bermasalah
latar atau yang lebih di kenal bagckround foto
kami semua menyediakan
Mengawali
bisa sulit atau mudah begitu saja.Tentu saja ide yang buruk adalah
wacana yang belum pernah diejawantahkan, direalisasikan. Memulai ya
tinggal mulai saja, tetapi kadang-kadang justru diri kita sendiri yang
selalu membatasi diri, padahal kesempatan selalu datang kapan saja. Bila
mana kesempatan selalu menjadi kendala, kenapa tidak kesempatan
tersebut dibuat saja. Selain peluang, perkara modal selalu menjadi soal,
padahal tidak harus. Bagaimana menyiapkan jurus-jurus ampuh tersebut,
berikut rangkaiannya.
PELUANG
Perlu
dibedakan terlebih dahulu; model bisnis untuk konsumen, atau bisnis
untuk bisnis, masing-masing mempunyai peluang potensi yang besar, yang
belum tergali.
PERLENGKAPAN FOTOGRAFI BUKAN INVESTASI
Ingat,
bahwa perlengkapan penunjang teknis jasa fotografi itu ada masa
pakainya, rawat dengan baik. Pilih perlengkapan sesuai dengan yang
dibutuhkan bukan yang diinginkan, pilih sesuai dana. Barang mahal
tentunya sesuai dengan harga penawaran jasa; perlengkapan mahal sama
dengan harga penawaran yang mahal pula dan yang perlu diingat bahwa
perlengkapan fotografi digital kini sangat dinamis, setiap delapan bulan
sekali harus update, jadi jangan berinvestasi pada perlengkapan. Jalan
keluar yang ekonomis adalah dengan cara menyewa kamera dan lensa.
TANPA MODAL? HAYU, SIAPA TAKUT
Punya
modal pun bukan segalanya. Dalam bisnis ini modal adalah bagian
berikutnya, setelah bisa menentukan model bisnis. Membuka jasa agensi
fotografer, satu layananan jasa fotografi yang mewadahi
fotografer-fotografer, dengan ciri dan gaya yang berbeda. Yang ia
lakukan adalah inventaris portfolio, manajemen dan jaringan, selebihnya
adalah maintenance.
PARNER YANG PAS
Hal
yang sering ditemui adalah dua orang fotografer yang berkongsi. Bila
berjalan mulus, karena masing-masing fotografer tersebut bisa
menempatkan dirinya masing-masing. Skenario paling buruk adalah
masing-masing membawa ego. Produk jasa ini sangat rentan sekali dan
bebas nilai, sangat sulit menentukan style fotografi, karena
masing-masing mempunyai ukuran yang berbeda. Partner yang paling cocok
adalah fotografer bertemu dengan manajer, fotografer bertemu dengan ahli
marketing atau fotografer dan akuntan. Dua wilayah garapan yang
berbeda, masing-masing mempunyai peran yang berbeda. Membuat kesepakatan
pembagian keuntungan harus dibicarakan dari awal. Bila merasa “tidak
enak” cari penengah, yang bisa memediasi. dan ini sudah pernah saya
alami selaku dahulu ketika masih dalam tahan bagi hasil dalam
berwirausaha
RUBAH SUDUT PANDANG
Ini
yang paling penting Rubahlah cara melihat bentuk jasa Jasa fotografi
bukan hanya dokumentasi liputan wedding saja. Pasar wedding untuk di
Medan sudah jenuh. Harga tidak bisa dikendalikan lagi, karena tidak ada
“Asosiasi bersama” satu paguyuban yang duduk bersama, menentukan
kualitas, mutu dan harga. Selama ini masih masing-masing. Buka peluang
lain, misalnya membedakan dengan jasa layanan yang pernah ada; jasa
layanan fotografi spesialis anak SD, spesiali foto berjilbab atau jasa
fotografi yang mengkhususkan pada acara perusahaan. jadi kesimpulannya
jangan di samaratakan jasa fotografi kita dengan yang lainnya
dan yang terakhir
MENENTUKAN POSISI
Komsumen mana yang akan kamu bidik? Menengah bawah atau atas? Ini akan berhubungan dengan citra/image yang akan dibangun
jika menengah kejar terus yang menengah jangan berubah ubah dan kualitas harus di utamakan donk jika target nya menengah :D
Semoga suskses deh buat kawan kawan ku....
0 komentar:
Posting Komentar
Mari Kita Budayakan Berkomentar dengan Baik dan Benar Tanpa Unsur SARA